Tuesday, December 19, 2006

HAKEKAT BERAGAMA

Agama selama ini menjadi suatu hal yang sangat pribadi diantara kita, Namun lebih cenderung menjadikan sebagai objek kepentingan beberapa golongan untuk menimbulkan konflik, dengan fanatisme yang buta, sehingga gesekan-gesekan sosial banyak berawal dari perbedaan agama, bahkan banyak yang berputus asa karena agama, suatu tujuan yang tidak tercapai karena terbentur perbedaan keyakinan itu membuat banyak orang berfikir dan berandai-andai, " alangkah Indahnya Dunia tanpa agama" inilah pernyataan yang sangat salah, tidak munafik memang agama seringkali menjadi sumber gesekan sosial, tapi siapakah yang membuat gesekan sosial itu dengan menjadikan agama sebagai alasannya? tentu orang itu tidak pernah mengenal agama, atau mungkin mereka mengenal agama namun tidak pernah memahami bagaimana tuntunan agamanya masing-masing.

hari ini saya membaca beberapa artikel menarik yang mampir ke email saya,diantaranya adalah email dari seseorang yang aktif dalam sebuah millis, mungkin email ini akan memberikan kita sedikit pencerahan tentang tata cara atau hakikat beragama yang sesungguhnya, semoga bermanfaat

semoga bermanfaat bagi kita, karena sebenarnya Agama adalah Rahmatan lil alamin, Agama adalah tuntunan bagi manusia untuk menciptakan perdamaian.
silahkan dibaca dengan baik

Wassalam...

BERAGAMA YANG TIDAK KORUPSI


Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun.

"Cak Nun", kata sang penanya, "misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?".

Cak Nun menjawab lantang, "Ya nolong orang kecelakaan".

"Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang?" , kejar si penanya.

"Ah, mosok Gusti Allah ndeso gitu", jawab Cak Nun.

"Kalau saya memilih shalat Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak" , katanya lagi. "Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan sembahyang sebagai credit point pribadi".


Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak berada di masjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu. Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang.

Kata Tuhan: kalau engkau menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu.

Kalau engkau menegur orang yang kesepian, Akulah yang kesepian itu.

Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, Akulah yang kelaparan itu.


Seraya bertanya balik, Emha berujar, "Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga orang ini. Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara.

Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan. Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?"

Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga.

Kalau korupsi uang negara, itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi menginjak-injaknya.

Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya tidak sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang yang sesungguhnya sembahyang dan membaca al-quran.


Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat shalatnya.

Standar kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya dia hadir di kebaktian atau misa. Tolok ukur kesalehan hakikatnya adalah output sosialnya: kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan dengan orang lain, memberi, membantu sesama. Idealnya, orang beragama itu mesti shalat, misa, atau ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan berkasih sayang.


Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap.

Semua agama tentu mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama. Bila kita cuma puasa, shalat, baca al-quran, pergi kebaktian, misa, datang ke pura, menurut saya, kita belum layak disebut orang yang beragama. Tetapi, bila saat bersamaan kita tidak mencuri uang negara, meyantuni fakir miskin, memberi makan anak-anak terlantar, hidup bersih, maka itulah orang beragama.


Ukuran keberagamaan seseorang sesungguhnya bukan dari kesalehan personalnya, melainkan diukur dari kesalehan sosialnya.

Bukan kesalehan pribadi, tapi kesalehan sosial. Orang beragama adalah orang yang bisa menggembirakan tetangganya.

Orang beragama ialah orang yang menghormati orang lain, meski beda agama. Orang yang punya solidaritas dan keprihatinan sosial pada kaum mustadh'afin (kaum tertindas).

Juga tidak korupsi dan tidak mengambil yang bukan haknya.

Karena itu, orang beragama mestinya memunculkan sikap dan jiwa sosial tinggi. Bukan orang-orang yang meratakan dahinya ke lantai masjid, sementara beberapa meter darinya, orang-orang miskin meronta kelaparan.


Ekstrinsik Vs Intrinsik


Dalam sebuah hadis diceritakan, suatu ketika Nabi Muhammad SAW mendengar berita perihal seorang yang shalat di malam hari dan puasa di siang hari, tetapi menyakiti tetangganya dengan lisannya. Nabi Muhammad SAW menjawab singkat, "Ia di neraka". Hadis ini memperlihatkan kepada kita bahwa ibadah ritual saja belum cukup.

Ibadah ritual mesti dibarengi ibadah sosial. Pelaksanaan ibadah ritual yang tulus harus melahirkan kepedulian pada lingkungan sosial.


Hadis di atas juga ingin mengatakan, agama jangan dipakai sebagai tameng memperoleh kedudukan dan citra baik di hadapan orang lain. Hal ini sejalan dengan definisi keberagamaan dari Gordon W. Allport.

Allport, psikolog, membagi dua macam cara beragama:

ekstrinsik dan intrinsik. Yang ekstrinsik memandang agama sebagai sesuatu yang dapat dimanfaatkan. Agama dimanfaatkan demikian rupa agar dia memperoleh status darinya. Ia puasa, misa, kebaktian, atau membaca kitab suci, bukan untuk meraih keberkahan Tuhan, melainkan supaya orang lain menghargai dirinya.

Dia beragama demi status dan harga diri. Ajaran agama tidak menghujam ke dalam dirinya.


Yang kedua, yang intrinsik, adalah cara beragama yang memasukkan nilai-nilai agama ke dalam dirinya. Nilai dan ajaran agama terhujam jauh ke dalam jiwa penganutnya.

Adanya internalisasi nilai spiritual keagamaan. Ibadah ritual bukan hanya praktik tanpa makna. Semua ibadah itu memiliki pengaruh dalam sikapnya sehari-hari. Baginya, agama adalah penghayatan batin kepada Tuhan. Cara beragama yang intrinsiklah yang mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan penuh kasih sayang.


Keberagamaan ekstrinsik, cara beragama yang tidak tulus, melahirkan egoisme. Egoisme bertanggungjawab atas kegagalan manusia mencari kebahagiaan, kata Leo Tolstoy.

Kebahagiaan tidak terletak pada kesenangan diri sendiri.

Kebahagiaan terletak pada kebersamaan.

Sebaliknya, cara beragama yang intrinsik menciptakan kebersamaan.

Karena itu, menciptakan kebahagiaan dalam diri penganutnya dan lingkungan sosialnya. Ada penghayatan terhadap pelaksanaan ritual-ritual agama.


Cara beragama yang ekstrinsik menjadikan agama sebagai alat politis dan ekonomis. Sebuah sikap beragama yang \memunculkan sikap hipokrit; kemunafikan. Syaikh Al Ghazali dan Sayid Quthb pernah berkata, kita ribut tentang bid'ah dalam shalat dan haji, tetapi dengan tenang melakukan bid'ah dalam urusan ekonomi dan politik. Kita puasa tetapi dengan tenang melakukan korupsi. Juga kekerasan, pencurian, dan penindasan.


Indonesia, sebuah negeri yang katanya agamis, merupakan negara penuh pertikaian. Majalah Newsweek edisi 9 Juli 2001 mencatat, Indonesia dengan 17.000 pulau ini menyimpan 1.000 titik api yang sewaktu-waktu siap menyala. Bila tidak dikelola, dengan mudah beralih menjadi bentuk kekerasan yang memakan korban. Peringatan Newsweek lima tahun lalu itu, rupanya mulai memperlihatkan kebenaran. Poso, Maluku, Papua Barat, Aceh menjadi contohnya. Ironis.


Jalaluddin Rakhmat, dalam Islam Alternatif , menulis betapa banyak umat Islam disibukkan dengan urusan ibadah mahdhah (ritual), tetapi mengabaikan kemiskinan, kebodohan, penyakit, kelaparan, kesengsaraan, dan kesulitan hidup yang diderita saudara-saudara mereka. Betapa banyak orang kaya Islam yang dengan khusuk meratakan dahinya di atas sajadah, sementara di sekitarnya tubuh-tubuh layu digerogoti penyakit dan kekurangan gizi.


Kita kerap melihat jutaan uang dihabiskan untuk upacara-upacara keagamaan, di saat ribuan anak di sudut-sudut negeri ini tidak dapat melanjutkan sekolah. Jutaan uang dihamburkan untuk membangun rumah ibadah yang megah, di saat ribuan orang tua masih harus menanggung beban mencari sesuap nasi. Jutaan uang dipakai untuk naik haji berulang kali, di saat ribuan orang sakit menggelepar menunggu maut karena tidak dapat membayar biaya rumah sakit. Secara ekstrinsik mereka beragama, tetapi secara intrinsik tidak beragama.

Sunday, December 17, 2006

PATRIOTIS DAN HIPOKRIT

Kadang ada perasaan kecewa pada diri sendiri, aku terlalu lemah, lemah dengan situasi sekarang, lemah dengan kondisi pemerintahan yang semakin carut marut, aku tak bisa berbuat banyak, mengkritisi pemerintah bukanlah menjadi solusi terbaik, karena pengkritis itu sudah banyak di negri ini, Indonesia hanya penuh sesak dengan kritikus, tanpa di imbangi dengan pemberi solusi, yang mampu dijadikan acuan setiap kebijakan,

Ada dewan pertimbangan presiden namanya , namun isinya adalah tokoh-tokoh penyeimbang kekuatan posisi presiden sebagai benteng tawar menawar politik terhadap parlemen yang di dominasi oposan. Lalu apa langkah terbaik kita? Atau sebaiknya langkah kita apa untuk memperbaiki kemajemukan persoalan bangsa ini yang semakin majemuk?

Berkata-kata terlalu beresiko, beresiko terhadap tuduhan, gunjingan untuk mendapat popularitas, bukankah demikian adanya di negri ini, semakin hari semakin banyak saja manusia yang bersuara lantang hanya untuk meraih popularitas maupun mendongkrak popularitas bagi yang pernah popular, karena sesaknya akan produk manusia seperti itu, sehingga bagiku berbicara hanyalah sebuah tindakan yang akan beresensi terhadap image yang selama ini melekat pada diri kritikus kebanyakan Indonesia,

Mungkin jika bisa , Ada keinginan untuk menijadi seorang ummar bin khattab dalam sejarah islam, atau Bima dalam cerita pewayangan, yang sangat loyal terhadap jabatannya, memegang teguh amanat yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya , tanpa ada sedikitpun ingin mencari atau menginterpensi bagian dari tanggung jawab orang lain, Karena loyalnya terhadap satu tugas berarti kita meminimalkan suatu penyimpangan tugas yang sudah dibebankan tehadap kita.

Apakah itu berarti kita berharap setiap kebijakan berjalan sendiri-sendiri tanpa terkoordinir? Tentu tidak!! kita pernah memiliki seorang KASAD yang sangat loyal dalam mengabdi kepada NKRI, tidak sedikitpun dari dirinya timbul untuk mencari jabatan maupun pangkat, melakukan tugasnya sesuai yang digariskan , patriotis sejati yang menolak dicalonkan menjadi panglima tertinggi militer, dan merupakan musuh bagi separatis yang bergerak di Indonesia, dan menjadikan ancaman bagi Washington karena vokalnya terhadap kebijakan serakah pemerintah bush,

Beliau adalah Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu
Mantan Kepala Staf AD yang sempat dicalonkan Presiden Megawati menjadi Panglima TNI ini seorang prajurit sejati yang memiliki kecerdasan emosional, intelektual dan spiritual. Mantan Pangkostrad ini kelahiran Palembang, 21 April 1950, selain sangat irit bicara soal politik, juga dikenal taat menjalankan ibadah agama.
Loyalitasnya sebagai seorang prajurit tidak bisa diragukan, selalu berpikir akan kemajuan dan profesionalitas sebagai prajurit Negara dan pelindung Negara dari segala bentuk gangguan yang mencoba merongrong kedaulatan NKRI

Terbayangkah kita jika setiap manusia di dunia ini berjalan dengan lakonnya sendiri,tanpa menjadi seorang yang penuh dengan kemunafikan , rela tunduk dengan kemunafikan, dan menjadi orang lain, mengutip kata- kata soe hok gie, “ lebih baik diasingkan dari pada harus tunduk dengan kemunapikan” bukankah akan terjadi kedamaian jika kita berjalan pada pos kita masing-masing, dan loyal terhadap apa yang menjadi kewajiban kita .

Jauh sekali bangsa ini dari sosok-sosok yang menjadi panutan dunia untuk masa ini, masa yang mendambakan lahir seorang pemikir ulung yang mampu memberikan solusi tanpa berfikir untuk meraih suatu jabatan,sensasi maupun dendam politik yang selama ini menjadi brand dibalik suatu kritik dari para kritikus,

Semoga sosok Ryamizard sekarang, patriotismenya tetap memberikan kekuatan buat generasi muda untuk mempertahankan keutuhan bangsa, loyal terhadap tugas dan tetap teguh pada pendirian menjadi diri sendiri.tanpa harus menjadi munafik untuk suatu jabatan!!Ryamizard seorang pengagum Ummar bin khattab yang setia sebagai pelindung Nabi Muhammad dari serangan qurais di masa penyebaran islam, , begitu juga terhadap lakon Bima yang setia akan keprajuritannya sehingga sedikitpun tidak terpikirkan oleh Bima untuk menjadi mahasenapati dalam perang baratayuda, Dan Jenderal ”Bima” Ryamizard Ryacudu pun demikian. Ia tak akan menjadi mahasenapati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Merdeka!!!!

KEMENANGAN IRWANDI – NAZAR BUKAN KEMANANGAN GAM

Pilkada aceh telah berlangsung, dari penghitungan sementara , pasangan Irwandi-nazar memperoleh dukungan yang paling dominan,Sehingga hampir di pastikan pasangan inilah yang akan memimpin Aceh kedepan , menentukan masa depan aceh yang carut marut kibat perang dan bencana alam super dahsyat , Tsunami 26 Desember 2004.

Banyak kalangan tercengan dengan hasil ini, seolah tidak percaya akan hasil yang tak pernah di prediksi sebelumnya, baik oleh pakar-pakar politik maupun LSM-LSM ataupun lembaga surfey independent.mengingat Irwandi-nazar berangkat dari sebuah proses yang bisa dibilang berliku-liku , Irwandi – nazar maju lewat jalur independent, walau sebelumnya di dukung GAM versi sopyan dawood, namun kemudian sopyan dawood akhirnya menarik dukungan terhadap kedua pasangan ini mengikuti langkah pimpinan GAM swedia hasan tiro yang jauh sebelumnya sudah menyatakan tidak “merestui” kedua pasangan ini, dan lebih condong kepada pasangan H2O yaitu pasangan Humam Hamid & Hasbi Abdullah. Walau akhirnya belakangan GAM menyatakan tidak mendukung satupun calon dari semua kandidat yang mengikuti pilkada aceh itu.

Pernyataan panglima TNI jendral Djoko Suyanto bahwa kemenangan Irwandi – Nazar bukan kemenangan GAM memang benar adanya, toh dari asal pemilih pasangan itu baik dari GAM maupun non GAm tetap bahwa pasangan itu bukan lah wakil dari GAM , walau background dari mereka sangat melekat akan nuansa GAM , karena sebelum pertarungan berlangsung hasan tiro cs sudah berpesan untuk memberikan kebebasan anggota GAM untuk memilih, dan menegaskan GAM tidak berada dalam satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang ada. Hal ini lebih di pertegas lagi setelah hasil perhitungan sementara Irwandi-nazar unggul dengan surat resmi dari hasan tiro bahwa irwandi-nazar bukanlah wakil GAM. Dalam sebuah realese dari sebuah situs yang bernuansa GAM http://www.dataphone.se/~ahmad/, menyatakan bahwa Irwandi – Nazar dan kelompok independenya telah masuk perangkap, masih menurut situs itu,bahwa Irwandi-nazar nantinya akan berhadapan dengan partai-partai politik di parlemen dan GAM di masyarakat.

Dari perhitungan diatas, Agaknya kita tidak harus terlalu pesimistis terhadap kemenangan kedua pasangan itu dalam memimpin aceh, karena sesungguhnya pertarungan baru akan dimulai setelah aceh memilih pemimpinnya sendiri, apakah aceh akan lebih baik di tangan irwandi – nazar?? Pasangan idaman dari rakyat aceh, ataukah lebih buruk dari pasangan pilihan Jakarta yang selama ini dianggap sebagai new colonial oleh sebagian rakyat aceh?? Kita tunggu,

Semoga rakyat aceh lebih berfikir untuk maju dan bersama-sama membangun aceh tetap dalam bingkai NKRI , tidakkah cukup dengan otsus aceh membangun?, hilangkanlah rasa dendam dan kepentingan politik semu yang mengharapkan lepas dari pangkuan pertiwi, karena sudah sangat jelas bahwa aceh adalah bagian dari Indonesia yang tidak bisa terpisahkan, karena sejarah aceh adalah sejarah Indonesia, ibarat sebuah keluarga aceh adalah ayah Negara ini sedangkan Jakarta adalah ibu dari NKRI ,

Kalo kembali mengingat akan sejarah berdirinya NKRI aceh adalah unjung tombak itu mulai dari dari sultan iskandar muda sampai pada saat Sejumlah tokoh dan pejuang Aceh berkumpul di rumah Teuku Abdullah Jeunib di Banda Aceh. Anggota Volksraad (DPR buatan Belanda di Jakarta yang menjadi Residen Aceh), Teuku Nyak Arief hadir dalam pertemuan. Politisi muda menyampaikan pemikiran, agar rakyat Aceh, tokoh, dan pejuang di Aceh mendukung Soekarno-Hatta.
(23 Agustus 1945)Sebanyak 56 tokoh hadir dalam pertemuan lanjutan di Shu Chokan (Kantor Residen Aceh, kini kantor Gubernur Aceh. Tengku Muhammad Daud Beureueh tidak hadir. Nyak Arief mengambil Alquran dan berdiri. ”Demi Allah, Wallah, Billah, saya akan setia untuk membela kemerdekaan Republik Indonesia sampai titik darah saya yang terakhir”. Teuku Polem Muhammad Ali mengikuti, hingga seluruh peserta pertemuan melakukan sumpah senada. Mantan Kepala Polisi di Aceh, Husein Naim dan Muhammad Amin Bugeh mengibarkan bendera Merah Putih. Nyak Arief diangkat sebagai Gubernur Aceh beberapa hari kemudian. Sampai pengumpulan dana dari rakyat Aceh untuk membiayai pemerintah RI. Tempo dua bulan, terkumpul 500.000 dolar AS. Sebanyak 250.000 dolar AS disalurkan kepada angkatan perang RI, 50.000 dolar AS untuk perkantoran RI, 100.000 dolar AS untuk pengembalian pemerintah RI dari Yogyakarta ke Jakarta, dan 1000 dolar AS diserahkan kepada pemerintah pusat melalui AA Maramis.
Kemudian rakyat Aceh mengumpulkan 5 kg emas untuk membeli obligasi pemerintah untuk membiayai perwakilan Indonesia di Singapura, pendirian Kedutaan Besar RI di India dan pembelian dua pesawat terbang untuk transportasi pejabat RI. Ini sudah sangat kuat menjadikan alas an bahwa tidak ada pembenaran akan munculnya ide aceh merdeka

Berdirinya GAM hanya sebagai rasa kekecewaan politik belaka, karena orang-orang pencetus cikal bakal GAM adalah orang-orang yang sangat loyal terhadap NKRI seperti tengku daud beurueh maupun saprudin prawiranegara, namun karena “kekecewaan” pribadi mereka terbuai dalam suatu asa semu untuk kemerdekaan aceh.

Maju terus aceh, maju bersama Indonesia, tetap dalam bingkai NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

MERDEKA!!!!!!!!

baladika@telkom.net

Tuesday, December 12, 2006

GEORGE SOROS & SOEHARTO

Siapa sebenarnya George soros itu? Dia adalah seorang brocker handal yang mampu mengobrak abrik perekonomian indonesia(asia tenggara umumnya,1997) sehingga dia turut membantu tumbangnya soeharto dan munculnya era reformasi.Karena kekacauan ekonomi yang dia timbulkan , memaksa rakyat indonesia bersuara, dan berani membangkang terhadap kediktatoran soeharto, akibat semakin terpuruknya ekonomi yang semakin hari semakin menjadi-jadi.

Soros dilahirkan pada tahun 1930 di Budapest, Hongaria. Soros adalah seorang keturunan Yahudi. Pada era Hitler, kaum Yahudi Eropa dikejar-kejar dan ditangkap oleh tentara NAZI. Karena itu, Soros membuat dokumen palsu mengenai identitas dirinya dan berlindung di sebuah keluarga non-Yahudi. Pasca Perang Dunia Kedua, Soros menuntut ilmu ekonomi di London School of Economics. Pada tahun 1956, ia pun hijrah ke AS dan tiga dekade kemudian, Soros berhasil menjadi seorang milyader melalui bisnis di bidang investasi dan perdagangan mata uang. The Quantum Fund yang didirikan oleh Soros merupakan sebuah lembaga manajemen investasi yang paling sukses di dunia. Menurut data majalah Forbes tahun 1999, kekayaan Soros pada tahun itu mencapai 4 milyar dollar.

Lalu Apa hubungan soros dengan soeharto?? Soharto dan soros sama-sama penyebab kehancuran ekonomi Indonesia, Dengan Memonopoli dolar dan menjualnya dengan harga tinggi soros mampu membombardir ekonomi asia tenggara termasuk Indonesia,Sedang soeharto, dengan kepemimpinan yang dictator dan korup dia telah menghancurkan harapan generasi bangsa sehingga tidak mampu keluar dari dampak krisis ekonomi tersebut.

Dibalik keserakahan sorros dengan trik kotornya atas ekonomi asia , dia adalah seorang yang mampu membuat sejarah baru pada Indonesia, karena krisis yang dia ciptakan, seorang pemimpin Negara terkuat di masa itu tumbang!!!, Siapapun tidak pernah berfikir akan tumbangnya pemimpin yang sangat kuat pada massa itu, karena melihat kekuasaan soharto pada semua elemen pemerintahan masa itu, baik , yudikatif, eksekutif maupun legislatif., semua tunduk terhadap soeharto,

Soros memang fenomenal, 9 tahun berlalu semua dosanya seolah sirna, dosa-dosanya terhadap Indonesia dan asia tenggara seakan terhapus, soros kini muncul dengan embel-embel telah insyaf, brocker licik yang telah insyaf.(Benarkah dia insyaf?? Bagaimana dengan revolusi beludru digeorgia ,Maupun negara-negara kaukus lain dan asia tengah yang diciptakan soros??bukan kah ini hanya bungkus dari keserakahan dan imprealisme AS atas nama kebebasan dan demokrasi??) Di bawah yayasan soros foundation yang dia pimpin dia disambut bak pahlawan dimana-mana, yayasan yang bergerak untuk amal, memajukan rakyat miskin, memberikan milyaran dolar kepada Negara-negara miskin tentu dengan maksud yang terselubung , bosnia,Negara-negara afrika, dan banyak Negara lain diberikan bantuan dana dengan tidak terhitung jumlahnya( namun media massa dinegara yang diberikan dana bantuan tersebut, terkontrol penuh oleh soros foundation) , sehingga soros di elu-elukan bak seorang pahlawan, pahlawan yang pernah menjadi penjahat moneter, bahkan di Indonesia sendiri, Hari ini(12/12/06) soros bertemu dengan Ketua DPR kita, ketua tempat suara-suara rakyat di dengungkan, Dia soros di sambut bak seorang petinggi negara, melenggang bebas seolah tidak pernah melakukan kesalahan terhadap negri ini,Termasuk sambutan oleh Ketum PP Muhamadiyah di Gedung Muhammadiyah Jakarta.si soros bagaikan petinggi Negara. Apakah alasannya karena ulah picik soros Indonesia merasa berhutang budi karena berakibat tumbangnya kekuasaan suharto?, tanpa kita melihat juga jutaan penduduk Indonesia miskin akibat permainan soros ??

Bagaimana dengan Soeharto?? Ternyata disini soeharto tidak lebih baik dari soros , walaupun sama sama berstatus sebagai penghancur ekonomi Indonesia,namun dia tidak pernah disambut seistimewa soros, bahkan kini masa tuanya dia hadapkan pada bayang-bayang kursi pesakitan, cuman karena alasan kesehatan saja soeharto dapat sedikit bernafas lega di cendana, padahal soeharto jelas jasa dan dosanya, sedang soros sudah sangat jelas dosanya tanpa jasa!!!

Semoga kita berpikir lebih bijak, sebagai bangsa Indonesia wajib rasanya kita menghormati pahlawan-pahlawan kita, terlepas dari kesalahan-kesalahan yang telah mereka perbuat, sebagai manusia seharusnya kita mafhum bahwa setiap manusia tentu tak luput dari kehilafan. Soeharto adalah seorang dictator, dan pemimpin korup, tapi beliau adalah sorang yang sangat berjasa besar terhadap Negara ini, dibalik kediktatorannya, dan pemerintahan yang korup, siapa yang menyangsikan rasa nasionalis soeharto terhadap negri ini??? Dan apakah ada seorang pemimpin tanpa cacat pada masa ini?? Soekarno? Habibie? Megawati? Gusdur??

Menghormati Soeharto bukan berarti anda pro Orde Baru, Tapi anda Pro Nasionalisme!!!!

Bukankah jelas si soros itu siapa?? Dengan sampul demokrasi dan kebebasan yayasanya bergerak, namun tujuan utama yayasan ini adalah untuk membuka jalan bagi rezim Washington dalam memperluas imperialismenya di dunia. Dana soros Foundation pun didapat dari hasil spekulasi valuta asing yang mengakibatkan kehancuran ekonomi berbagai negara dan menyebabkan kemiskinan ratusan juta orang

Semoga kita semakin sadar,, sadar dan sadar……

Friday, December 1, 2006

TEKNOLOGI, BISNIS DAN BIOLOGIS

Kemajuan teknologi sepertinya tak bisa beranjak jauh dari masalah biologis, iya kah??

Di pertengahan tahun 2001 kita semua di hebohkan, beredar luas adegan mesum, lebih halusnya “ADEGAN BIOLOGIS” yang dilakukan oleh dua pasangan muda-mudi yang sedang dimabuk cinta, Mengabaikan dampak terburuk , mereka asik masyuur berbiologis ria, yang membuat penasaran semua kalangan, Dari ABG sampai kakek nenek ingin melihat maha karya anak muda negri ini, yang selama beberapa decade sebelumnya di dominasi oleh karya bangsa eropa,sebagian asia timur seperti jepang dan tiongkok,
lalu bagaimana tidak menggemparkan Indonesia?? Indonesia bagaikan di guncang gempa 10 SR,bangsa yang rakyatnya terkenal pemalu membicarakan masalah syahwat,Kini dapat dengan mudah mendapat tontonan syahwat karya dalam negri, cukup dengan rupiah 35.000 kita bisa duduk dengan nyaman di kamar melotototi aksi biologis indonesianis, tanpa harus memanjat tembok, merayap di plafon, atau melubangi kamar mandi tetangga hanya untuk mendapatkan pemandangan syahwat orang Indonesia asli dengan tanpa resiko di caci maki ataupun di kejar massa karena berprilaku seronok,

Teknologi begitu mempengaruhi variasi biologis, bayangkan!!!! Hanya bermodal handycam pinjaman, karya anak bandung itu mampu membuat heboh Indonesia tak hebohnya berita politik setelah tergulingnya gusdur dari kursi presiden saat itu!!!
Nah…bagaimana kini??? Seolah menjadi pioneer.. aksi anak Itenas Bandung itu kini semakin banyak pengikut , sama seperti saat membuat banyak kalangan penasaran akan aksinya, ulah mereka pun kini diikuti oleh berbagai kalangan anak negri ini, dari mulai anak SMP, SMU, Eksekutif muda,Bupati bahkan yang paling heboh kini anggota DPR berinisial YZ , tanpa harus menjadi kameramen handalpun mereka mampu menciptakan karya fenomenal!!!mungkin dengan dalih untuk koleksi pribadi!!Bussyeeet!!!!

Ahli teknologi mulai mendengar keluhan masyarakat, dahulu setelah kasus itenas muncul, banyak beredar video-video seronok lewat kamera HP, masyarakat mengeluh “sayang gambarnya terlalu buram”, insting para ahli teknologi bergerak, semakin berinovasi dengan visual yang tajam , sehingga menciptakan kamera Hp dengan gambar yang semakin halus dengan keunggulan mega pixel,sehingga masyarakat Indonesia dimanjakan dengan video porno camera Hp dengan gambar yang lebih halus,
Kini..Pada kasus terakhir video biologis anggota DPR berinisial YZ, pakar teknologipun mulai mendengar keluhan dari masyarakat, “ah,,,sayaaang durasinya cuman 42 detik!!”,mungkin beberapa bulan kedepan mereka akan berinovasi dengan fasilitas camera Hp yang bisa menciptakan durasi lebih dari 60 menit, sehingga karya dari “pakar-pakar” BIOLOGIS itu bisa langsung dipasarkan dalam bentuk VCD atau DVD, untuk mengalahkan dominasi eropa dan asia timur dalam memproduksi film syahwat!!!

Diakui atau tidak!!! Adi dan Amanda (Aktor dan Aktris BF Pertama Indonesia) selain menjadi menjadi pioneer pelaku-pelaku film sex Amatir Indonesia, juga menjadi Pencetus ide ahli teknologi untuk semakin meningkatkan kemudahan masyarakat mendapatkan fasilitas camera,. Siapa lagi yang akan menyusul aksinya? Cukup berakhirkah sampai aksi si YZ itu saja??

Saya jadi ingat , pengakuan Adi (actor pria bandung lautan asmara) saat dimintai keterangnan oleh polisi, dia menyesali aksi isengnya itu, dan dia tidak pernah berfikir video itu akan tersebar luas di masyarakat,
Apakah YZ yang sebagai anggota DPR itu ingat dengan pengakuan Adi?? Atau dia memang tidak pernah mengikuti berita tentang Adi saat itu? Syahwat memang bikin gawat, karena syahwat juga si YZ lupa dia bakal di pecat!!!!
Aduuuh gusti…. Bangsa ini semakin kerdil!!! Kerdil dengan orang-orang yang menomor satukan syahwat!!!!

Bangkit Indonesia!!!!!

ROKOK dan KORUPSI di kalangan politikus kita

Beberapa hari lalu saya mendapat kiriman artikel menarik dari seseorang yang peduli terhadap kesehatan saya, dari judulnya saya merasa tersinggung, “ROKOK” judul sederhana itu membuat saya tersindir , karena sampai saat ini saya masih bestatus sebagai perokok aktif, lebih tersinggung lagi karena yang memberi artikel adalah seorang yang selama ini memprotes keras karena dekatnya saya dengan lintingan tembakau itu.

Saya jadi ingat..kalo beberapa ploitikus senior di Indonesia sangat gemar dengan rokok, diantaranya saya bisa sebutkan, .Soeharto, Yusril Ihza Mahendra, sampai politikus gaek yang masih aktif berpolitik Soetardjo Suryo Guritno . Saya juga heran kenapa rokok masih di gemari? Padahal jelas jelas sangat berbahaya, tercatat jutaan orang meninggal setiap tahunnya akibat dampak dari merokok, dan kematian akibatnya mengungguli kematian akibat penyebaran Virus HIV / AIDS. Keakuratan data datang dari badan yang sangat dipercaya, yaitu WHO badan kesehatan yang bernaung di bawah PBB. Kenapa kegemaran yang menyebabkan kematian itu masih saya gemari?

Kawannya teman saya bilang rokok bagaikan penyakit korupsi, dia sebangsa dengan ganja, morfin dan sejenis narkoba lain, membuat otak kita merasa ketergantunmgan akan itu, realita korupsi dikalangan politikus juga sedikit sama dengan kaitan rokok dan politikus, Bedanya saya tak bisa sebutkan siapa-siap saja politikus yang setia dengan korupsi,sedang yang setia dengan rokok sudah saya jabarkan beberapa nama populer diatas, Korupsi menjadi kegemaran di kalangan politikus Indonesia, karena semakin merasakan nikmatnya korupsi, otaknya akan merasa terdoktrin bahwa korupsi adalah bagian dari politik, dan politik sulit dipisahkan dari korupsi,alias kewajiban!!!

Seperti halnya saya , saya telah menyadari bahaya rokok, dan saya tidak ingin rokok merenggut banyak nyawa saudara-saudara saya, tapi saya munafik!!! Saya masih merokok , sulit saya hilangkan kegemaran merokok ini, karena merokok enak dan menyenangkan itu komentar saya…

Koruptor juga pasti sadar korupsi itu merugikan Negara, dia berkoar-koar untuk memberantas korupsi!! Tapi munafik!!!seperti saya, mereka tetep eksis berkorupsi ria, sedang saya masih setia dengan rokok yang saya anggap berbahaya ,Yang lagi trend mungkin korupsi berjama’ah sehingga kerugian dan kepatalan di tanggung bersama sehingga tampak ringan ,Ibarat rokok,sekarang pabrik rokok berlomba-lomba mengurangi kadar nikotin dengan jenis mild, menyamarkan bahaya rokok sehingga terlihat peduli akan kesehatan tapi tetep menipu!!saya sadar akan hal itu?? Kenapa saya tetap merokok? jawaban saya dengan koruptor itu tentu sama ,merokok itu kebutuhan tentu jawaban koruptor juga korupsi adalah kebutuhan dan keharusan….

Kecanduan korupsi bagaikan kecanduan merokok, kegemaran itu bisa hilang hanya karena kesadaran dari diri kita sendiri, kalo tidak ada kesadaran itu , bisa tiru cara jitu seseorang yang peduli terhadap kesehatan saya, dengan cara mengirimkan artikel-artikel tentang bahaya rokok , karena memang ampuh, saya merasa tersindir dan tersinggung, tapi apakah para pejabat kita akan merasa tersinggung jika dikirimi artikel semacam anti korupsi atau bahaya korupsi?? Sepengetahuan kita mereka cuman masa bodoh dengan perhatian orang lain, selama belum tersentuh hukum bisa jalan terus, toh juga hukum bisa jalan seirama dengan korupsi, sehingga vonis dapat dibeli dengan beberapa lembar rupiah saja!!!
Tak kalah dengan data WHO tentang bahaya rokok, lembaga independent dunia anti korupsi lebih spesifik menunjuk Negara koruptor yang mengakibatkan jutaan kemiskinan rakyatnya dan mengakibatkan busung lapar dan kematian akibat dampaknya, Adalah”Indonesia sebagai Negara terkorup nomer 2 setelah Nigeria,hahahahaha…..kayaknya urusan yang beginian Negara kita selalu bertengger pada posisi tak jatuh dari 3 besar, ada yang malukah koruptor dengan predikat ini, eiiit saya malu!!!! Tapi bukan karena saya bagian dari koruptor itu!! Saya malu karena saya bagian dari perokok Indonesia, dimana anak muda Indonesia tercatat sebagai pengkonsumsi rokok terbesar kedua di dunia setelah china ya ampuuuun!!!

Wednesday, November 29, 2006

Selamat hari raya galungan

Sebagai orang bali, saya merasa mempunyai kewajiban untuk mengucapkan selamat hari raya kepada saudara-saudara saya yang beragama hindu, mengingat keberadaan saya diantara mayoritas hindu yang sangat menghormati saya sebagai seorang muslim, kulture muslim saya pun di sisipi beberapa kebudayaan hindu , karena ada pembauran kebudayaan antara islam dan bali disaat nenek moyang saya membawa agama islam ke pulau dewata ini, disamping terjadi perkawinan silang antara islam dan bali, dan kebetulan orang tua nenek saya adalah orang bali asli, bergelar I gusti, jadi sedikit dari diri saya tersisip jiwa orang-orang bali yang terkenal dengan seni...
selamat hari raya galungan, semoga dharma selalu mengalahkan Adharma